Gosip dibumbu gosip
Dinding batu-batu dan tanah
Pengeliling yang kini selalu dekat
Bisa tanpa perlu memilih
Bisa tanpa memakai keduanya
Kau suka kau pakai bukan ukuran,..
Di tempat ini ..
Namun dapat terdengar
Resah kata menelusup diujung maaf
Tiada sebut dalam buntutnya kilaf..
Tidak perlu setiap bab ada dalam perkara..
Memantaskan diri dalam tengarai benah
~~~!
Guliran itu datang begitu saja
Seolah dari nyinyirnya pemilik bibir
Tumpah seperti hukumnya bejana
Memenuhi arah kemana tidak searah panah
Membuka dan terbukanya fragmen berlayar
Disetiap sudut selalu diantara mereka sempat memungut ceceran sanjung tiada timbang menimang hujat....
Untuk membuat yang ingin tahu menjadi tahu tiada ingin mengeraskan teriak dalam lorong yang terbatas cahaya bagi mata pencari benderang...
Menjauhkan pula prasangka bagi yang mulai berani mencari agar tiada terhenti oleh ketakutan diri seolah harus menjumpai makhluk yang memilih hidup dalam kegelapan sepadan sunyinya persinggahan ini ...
Memastikan padanya tiada akan dilepaskan dari tempat ini barisan rupa bala hingga legion dan kerumunan menghadang setiap langkahnya sebaliknya membebaskan tempuh miliknya berencana tetap bagiannya...
Tiada langkah juga tiada yang perlu dibuat, karena nyanyian sunyi setiap tetes -tetes air di setiap tanduk batu kapur itu telah menggerakkan tarian matanya sendiri mengenali... siapa yang sampai di sini mencari yang terbaik demi keadilan diri... sendiri...