Penambahan minat

Tulang

Ia datang pada cerahnya sore...

Ketika masih terasa hangatnya mentari

Menyisir kelembutan pasir pantai nan asri

Niat tiada lain selain menghibur... diri...

Hingga tertuju pandangannya seketika

Pada sepotong tulang...

Ia binatang berkaki empat yang telah lama mati

Entah dimana potongan yang lain....

Namun meskipun sudah tampak sangat lama

Namun tulang itu tetaplah keras...

Tidak heran ia dijadikan lagu

Laris dan dikenang mengisah bagaimana ia

tidak berada di suatu tempat...

hingga tidak membatas kata dan ungkapan lagi....


Kembali langkah menuju tenda

dimana banyak kepulan pemasak

Seolah tiada lelah bersiap

Memanjakan para pengunjung

pemilik lidah dan kantung-kantung hasrat

membuat seisi perutnya semakin padat

mengerti bagaimana petualangan kala itu

Harus punya liarnya nikmat tanpa syarat...

Wow dan macam penuhnya selera.... lekat.

Hingga kompak isi sore semua bersama mendudukkan pantat.