Jambu di atas setiap kepala yang berlalu
Menjadi penggodanya pemandangan
Tiada lain karena kelebatannya
Tidak jauh darinya vas usang berukir
Selarik nama telah ditemukannya...
Binar mata menggambarkan sudah
Ada pelipur hatinya yang sekian lama
Tiada tampak hingga melelahkan
Ketika membuat lalu -lalang mencarinya
Kini bagai genap sudah rasa hatinya
Seolah sudah lunas semua terbayarkan
Genggaman pada seikat kembang..
Terasa mengundur...
Matanya jeli memilah bagian terbaik
Untuk ditempatkan di sana...
Ditambahkannya beberapa lembar daun...
Diambilnya kuncup yang menyamping
Mata lebih mengamati dengan memiringkan
Kepalanya...
Agar nampak sisi yang lain
Lalu digantikannya kuncup itu
Dengan bagian yang lebih mekar...
Sesaat kemudian..
Hela nafasnya bersama sinar matanya
Menggambarkan sepotong kepuasan kecil
Yang dipetiknya page itu....
Beranda itu lalu ia tinggalkan
Sambil memetik sebuah jambu terbaik
Yang menjulur dekat dengannya...
Satu usapan dibuatnya
Sebelum ia menggigit dan mengunyahnya....