Penambahan minat

Caplok

 Lahap melahap tidak umum dijadikan pilihan dalam melukiskan rantai makanan oleh para penulis atau pengajar ketika berbicara rantai makanan dalam kaitan materi belajar di sekolah; begitu seingatku dulu begitu karena itu masih sepadan dengan caplok mencaplok. Oh iya kata terakhir itu yang betul apa "Menyaplok" ya, tidak mengapa di dalam jenang biasanya campur baur menyatu yang dibuat yang penting enak.

Andai kutahu semua itu tidak pula aku mau kesana atau kemari hingga dibikin repot atau kelihatan kurang kerjaan. Tapi tante yang pinter bikin itu makanan itu emang sering digunjing banyak pelanggan bukan karena ia bahenol dan ukuran itu volume suaranya selalu menguasai kedai hingga jauh menyeberangi tetangga tapi sudah terkenal dan banyak yang ngomong mak nyus.... saat menggigit buatannya.

Ramahnya emang asli alias kagak dibuat-buat maka dia juga suka sama yang ketemu dia apa adanya. Orang yang cuma baru bisa ngomong doang bakalan dikibas habis ama tante itu. Tentu tidak akan dicaplok seperti kue buatannya yang sudah tersohor hingga kini semakin viral.

Kamu pikir viral itu enak? ia kadang masih tanya balik ama mereka dan para pelanggan yang menyempatkan ngobrol dengannya. Walaupun ia sendiri kadang tiada sempat buat mendengarkan jawaban mereka karena masih banyak yang antri ingin dilayani.