Penambahan minat

Sepenggal Kata Miliknya



Pagi buta ini tidak ingin membutakan sebaimana ia punya nama

Kunamai sebagai keagungan nafas semesta membagi ruang untuk embun

Bening dan kelembutannya adalah warna yang dapat kupilih untuk menggambar jiwanya

Yang tidak ingin sedikit pun menyembunyikan pendapat apa yang yang dirasakannya

Melihat betapa sempitnya... seberapa panjang... bagai untaian rantai sambung-menyambung

berisi mata mengamat setiap celah tanpa menemukan apa yang terbaik dapat diulurkan saat itu..... tanpa ada masalah bila itu ada mengapa pula gambaran itu semua terbata-bata masih meluncur dari bibirnya yang menipis hingga merekahkan keparauan suaranya....

tak luput semua rasa itu terhimpun menjadi sebuah tanya yang ia sembunyikan...


"Jangan bertanya sepertia apa aku mengenalnya ....... ."


Ia yang tak ingin dilihat sebagai sebuah peristiwa

Ia yang tak pula digambarkan bak sebuah objek diam dan beku

Bariskan sebanyak lagi ia yang telah salah dipandang saat di belakang

jajarkan 1001 ia yang hanya seperti sebuah cerita khayal bagi orang-orang berakal


Belakangan ingin kukatakan

Bagaimana bisa aku bisa bicara tentangnya

Sebagai yang baru saja aku kenal

Jika nyatanya

Ia menghampiri setiap saat

Dalam setiap mimpi-mimpi ia adalah penghuni

Kisah panjang jejak semua cerita membawa arah angin itu.....


Terlalu jauh

untuk membawa tubuhnya

agar dekat dengan semua cerita semunya

Terlalu lemah

raganya untuk menempuh rintangan

agar terletak diseberang impian itu....

Terlalu cepat

dipilih kata yang seakan tidak tepat

mengeja tentangnya yang melesat

dengan sekejab mendahului kilat

yang masih bisa diukur dengan alat

saat dibelakangnya seketika menggelap.