Tunggang langgang sudah
Mengira apa ada di depan
Sebagai keaslian yang berbayang
Telah memasuki ruang
Sehampa hatinya yang terbuang
Berlari jauh mengarungi jalur berliku
Tanpa lagi henti ditengah gerimis
Sekedip mata saat memalingkan
Pada kicau murai penggoda telinga
Tertutup semua itu oleh kecepatan
Yang tak mampu dilukisnya dalam dingin
Serasa menutup setiap pintu
Yang menjadi beku oleh keadaan
Terbiarkan mengisi setiap celah -celah
Yang semakin berkarat.....
Oh...
Tempat itu sudah usang
Untuk dikunjungi apalagi dikatan baru
...
Ada dan tetap ada
Sisa ruang terdalam
Untuk dimasuki kembali
Menampik arti ketidakmungkinan
Agar kelak ada tuangan yang berbentuk
Sekeping makna.....