Penambahan minat

Omelan Kecil

Semula yang ingin kubicarakan adalah omelet, lalu mengapa jadi bergeser...?

$emua itu tentu bukan karena hidangan yang keluar dan langsung kelihatan, bukan hanya sebagai latar belakang, tetapi sering bisa di ceritakan oleh semua yang ada bagaimana aromanya.

Juluran lidah dan kekesalan masih terbayang ia dengan kerasnya ngomel "profesor kentut!", walau diselingi juga dengan tawa kecil juga senyumnya laksana dalam baur suasana hatinya yang geli, kesal juga mengandung kelucuan.

Adakah ia duduk di sana karena baru ketemu dengan profesor yang sudah ingin ditemuinya beberapa hari yang lalu, apakah dia gagal berjumpa atau mendapatkan tanggapan yang tidak ia harapkan?

Akan menjadi cerita menarik bila saja ada perjalanan mencari tahu akan penyebab semua itu, gumam kecil itu seperti membangunkan penuhnya kepala lelah mengeja keadaan yang cepat berubah.

Untunglah belahan gagasan terkadang menunjukkan pentingnya kenyataan. Seperti kenyataan bahwa profesor juga adalah manusia biasa, sama-sama punya kepuasan dan kelegaan seperti orang kebanyakan apabila dapat kentut. Dan seperti apa bila tidak bisa juga sama-sama gelisahnya, jadi dia yang baru saja mendapatkan bagian Dar profesornya itu tidak merasan kelegaan tapi kekesalan... apa yang perlu dicari-cari dari omelan itu.. lagi?

Jadi kamu profesor itu?😝

MODIFIKASI MAKANAN



Keisengan jari lentik

Tidaklah mengapa jauh dari artistik 

Harap kecil menghibur diri sendiri dan adik

Tidak pula yang bertandang terusik 

Andai mereka biasa mahir mengulik 

Kuminta santai saja tanpa sibuk dengan kertas secarik 

Apalagi menderetkan kajian menarik 

Membalik dan membalik tuangan seasal ini bagai kajian akademik 

Lebih baik sadarlah sedikit ada yang terarah padamu sedang melirik...

Jangan ke-gr-an, atau beranggapan atau merasa ia tertarik..

😝


Organ

Bilik-bilik kosong 

Sepi 

Aku sendiri 

Datang 

Mencari nama 

Keadaan itu 

Namun tetap saja 

Hanya hening 

Berandai muncul 

Bedanya nama lain   

Masih tanpa suara 

penghuni dimana berada 

Haruskah berubah 

Kudatang seperti.  ...

=====

Sepertiga melihat-lihat

Seakan memberikan penafsiran 

Kuarahkan pandangan 

Juga pada sebagian darinya 

Seakan ada yang menampakkan 

Sebuah ekspresi 

Mereka menamainnya "naksir"

Masih seperti mencuri pandang 

Tidaklah mengapa, tiada  pula karenanya 

Yang dibikin kehilangan 

Tau akan dirinya sendiri 

Pastilah bukan satu bagian bilangan 

Atau dikata sang prioritas....

Kecuali jika ada keajaiban semisal dari atasan yang punya kuasa 

Namun kudengar satu bisikan lain  dari salah satu ruang 

Jangan pernah menutup kenungkinan 

Ada yang sangat paham dan mengerti, tentang maksud hatimu 

Mengerti seperti ia yang tidak akan menggunakan hanya atasan, tanpa melibatkan atau memakai bawahan, 

Bawahan tetap saja ...

Dibutuhkan...😥😘🦄

Wow... seperti harmoninya instrumen... ada nada tinggi juga ada yang rendah *#


Dengan Team Sendiri

 

teruskan minatmu
akan keingintahuan 
pada memuncaknya 
hasrat tertinggi 
hingga kelak tergapai

mula yang tumbuh dari satu sisi 
menjalarkan pengaruh berisi 
takaran tiada menunggu penuh 
dibalikkannya arah tenaga 
menekan badan dengan ketetapan 

pijaran-demi pijaran silih bersambung 
rapat dalam selubung tertutup 
tempat lain telah menanda 
rangkai gerak memutar arah 
tipis sisa asap tiada perlu merisau
tanpa merisau lekat legamnya jalaga 
hingg warna muka tiada akan kemana
berubah tanpa perlu terasing karenanya, walau ditengah berjubalnya para penjaja...
kemana lelah membawa jika tidak akan menanti tegukan ternikmat usai bunyi seruput... lalu saling memandang, rekan dalam team, "Mungkin kita bisa miliki ini !"



Lagi Fresh: Jajan Lagi

Lagi Fresh: Jajan Lagi: "Jajan Lagi" Adik-adik kecil menanti Dikau yang akan melewati Kaki lima yang teduh ini Oleh rimbunya daun-daun jati Waj...

Sekali Lirik Langsung...

Sangkanya mendekati duga 
Ia kelak kan dapatkan kepastian
Mencabut keraguan dan jauh membuangnya 

Tengah tengah: Jauh Untuk Dikatakan Layak

Tengah tengah: Jauh Untuk Dikatakan Layak: Umpama ini malam yang dingin  Gelap juga gerimis  Masih ditambah berangin  Aku sendiri berpikir dua kali untuk kesana  Jauh berjalan tanpa t...

Bukan di Pelabuhan

 


Ingin sekali 

Dengan ingin 

Tidak selalu tampak 

Bedanya oleh mata 

Kesendirian terasa terusir

Dengan kedatanganmu

Harapan terbersit 

Agar ada ikatan cinta kita

Juga pertanda berlabuhnya hati 

Walau tak sebesar yang tampak 

Dipelabuhan dengam ukuran seakhbar yang ditambatkan di dermaga 

Yang terbesar di sana tidak untuk ukuran yang terpasang di hati kecilmu 

Untuk memulai perjalanan baru....